Wednesday, September 26, 2018

Spesifikasi Yamaha Scorpio Z Limited Edition

Kali ini saya akan mereview sepeda motor saya sendiri, yamaha scorpio z limited edition. Kenapa saya memilih motor tersebut? Alasannya yaitu tenaganya jos, gimana gak jos, cc nya aja sudah gede, 225 cc, wajar kan kalau tenaganya jos. Memang kalau kita lihat dari desainnnya itu kayak desain motor jadul gitu, cuma bukan bodynya yang membuat orang buat meliriknya.






Langsung saja ke tema pembahasan kali ini,
Tipe mesin : 4 Langkah, 2 valve SOHC, sistem pendingin udara
Volume cylinder: 223 cc
Perbandingan kompresi: 9,5 : 1
Daya maksimum: 13,4 kW / 8000 rpm
Torsi maksimum: 17,5 Nm / 6500
Sistem pelumasan: basah
Sistem starter: electric starter dan kick starter
Tipe kopling: basah, manual
Tipe transmission: return 5 kecepatan



Setiap sepeda motor pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya, begitu juga Yamaha Scorpio Z.

Kelebihan motor ini yaitu memiliki kapasitas mesin yang cukup besar, 223 cc lho, sehingga pastinya kuda besi ini memiliki tenaga yang besar pula di kelasnya. Selain itu yamaha scorpio sudah menganut mono shock pada suspensi belakang. Gak cuma itu saja kelebihan yang dimiliki yamaha scorpio, yaitu motor ini tergolong motor tipe touring namun tetap bergaya. Kenapa saya bilang gitu, karena menurut saya, motor touring itu modelnya ya kayak gitu-gitu aja dan cenderung membosankan. Dan yang lebih oke lagi, motor ini cocok lho untuk semua kalangan, baik itu remaja maupun dewassa, yang jelas bukan balita ya,hehehe

Disamping kelebihan yang begitu banyak, yamaha scorpio z tetap memiliki kekurangan, antara lain terdapat pada oli mesin. Bukan olinya yang kurang ya, namun pada kapasitas oli 1,2 liter. Sehingga kalau kita membeli oli yang ukuran 1 literan, kita harus membelinya dua dan itupun masih sisa 800 ml untuk persediaan penggantian oli berikutnya. Selain pada kapasitas oli mesin, yamaha scorpio juga memiliki kekurangan pada rem belakang yang masih menggunakan tromol, yang mungkin menurutku kurang sangar ya, gimana gak kurang sangar, mesinnya aja cc gede, body nya juga gede, kok remnya pake tromol? kan ya jadi gimana gitu,hhehe

Ya mungkin itu saja ya sharing singkat dari saya mengenai Yamaha Scorpio Z 2014. Semoga bermanfaat buat kita semua.

Wednesday, May 23, 2018

Avometer / Multi tester

Pada semua barang yang ditentukan mempuhyai ukuran besar kecil, panjang-pendek, kuat lemah dan sebagainya. Untuk menetukan satu barang dapat dikatakan besar, lebih besar ataupun lebih besar lagi tentu masih kurang akurat dan penilaiannya setiap orang akan berbeda. Dalam hal ini untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diperlukan suatu standar yang sama untuk menentukan ukuran dari barang yaitu: Dengan menggunakan alat ukur. Jadi dapat disimpulkan bahwa alat ukur adalah merupakan alat pembanding yang standar. Pada umumnya satu alat ukur hanya digunakan untuk mengukur satu-satuan ukur saja, tetapi ada juga satu alat ukur digunakan untuk mengukur beberapa satuan ( Contoh: Ampere, volt meter dan Ohm meter yang sering disebut multi tester ( Avometer).

Avometer adalah alat ukur yang multi guna untuk mengukur ( Ampere, Volt, Ohm ) dan sebagian orang menyebut Multi Tester.


Mengukur hambatan / tahanan (Ohm meter)

  • Pastikan bahwa hambatan yang akan diukur tidak dialiri arus dan tidak mempunyai hubungan dengan hambatan yang lain.
  • Posisikan selector (rotary switch) pad skala ohm
  • Set pointer pada posisi 0 (nol) dengan menyetel zero ohm adjuster (kedua test pin dihubungkan)
  • Pasang ohm meter parallel dengan hambatan yang akan diukur
  • Pembacaan besarnya hambatan yang diukur adalah sesuai dengan skala pada selector dan pointernya

Mengukur tegangan (volt meter)
  • Mengetahui kira-kira besarnya tegangan yang akan diukur
  • Mengetahui sumber tegangannya DC atau AC. Bila sumbernya adalah DC maka harus diketahui kutub (+) atau kutub (-)
  • Posisikan selektor (rotary switch) pada skala volt (DC volt atau AC volt)
  • Posisikan skala selektor diatas atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur 
  • Set pointer pada posisi 0 (nol) dengan menyetel zero point adjusting screw
  • Pasang volt meter parallel dengan sirkuit yang akan diukur
  • Pembacaan besarnya tegangan yang akan diukur adalah sesuai dengan skala pada selektor (rotary switch)
Mengukur arus (Ampere meter)
  • Mengetahui kira-kira besarnya arus yang akan diukur
  • Mengetahui sumber tegangannya DC atau AC. Bila sumbernya adalah DC maka harus diketahui sumbernya (+) atau (-). Pada umumnya avometer hanya untuk mengukur arus DC yang kecil (0-500 mA)
  • Posisikan selektor (rotary switch) pada skala ampere
  • Set pointer pada posisi 0 (nol) dengan menyetel zero point adjusting screw
  • Pasang ampere meter serie dengan sirkuit yang akan diukur
  • Pembacaan besarnya arus yang akan diukur adalah ssesuai dengan skala pada selektor (rotary switch)
Penggunaan / perawatan
  • Pilihlah jarak pengukuran yang tepat. Contoh untuk mengukur tegangan battery kering 1.5 volt, gunakan skala ukur DC 2.5 volt.
  • Mengukur nilai yang tidak diketahui, mulailah dengan jarak ukur yang tertinggi. Sesudahnya rotary switch bisa diatur untuk mendapatkan ketepatan bacaan.
  • Hindari avometer dari goncangan / getaran dan jangan disimpan di temperatur tinggi atau kelembaban tinggi.
  • Hindarilah avometer terbakar karena salah aplikasi
  • Jika penyetelan 0 ohm tidak didapat, gantilah batterainya (2x1.5 volt)
  • Fuse akan putus bila AC 100 volt atau lebih secara tidak sengaja disalurakan ke tester dengan skala slektor switch pada posisi pengukuran arus. Gantilah dengan fuse cadangan.

Saturday, May 5, 2018

Battery / Aki

Fungsi battery adalah sebagai alat perubah energi kimia menjadi energi listrik untuk menyediakan listrik bagi sistem kelistrikan pada unit. Berdasarkan konstruksi battery dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Konstruksi Compound

Battery ini sel - selnya berdiri sendiri - sendiri dan antara sel yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan lead bar ( connector ) di luar case, seperti pada gambar berikut ini :

2. Konstruksi Solid

Battery ini antara sel yang satu dengan yang alin dihubungkan dengan lead bar di dalam case. Terminal yang kelihatan hanya dua buah hasil hubungan seri dari sel - selnya seperti gambar berikut ini.



Berdasarkan tipenya, battery ada dua macam:

a. Tipe basah (wet type)

Battery tipe basah ( Wet Type ) terdiri dari elemen - elemen yang telah diisi penuh dengan muatan listrik ( full charged ) dan dalam penyimpanannya telah diisi dengan elektrolit. Battery ini tidak bisa dipertahankan tetap dalam kondisi full charge. Sehingga harus diisi ( charge ) secara periodik.
Selama battery tidak digunakan dalam penyimpanan, akan terjadi reaksi kimia secara lambat yang menyebabkan berkurangnya kapasitas battery, reaksi ini disebut “ Self Discharge “.

b. Tipe kering (dry type)

Battery tipe kering ( Dry Type ) terdiri dari plate - plate ( postif & negatif ) yang telah diisi penuh dengan muatan listrik, tapi dalam penyimpanannya tidak diisi dengan elektrolit. Jadi keluar dari pabrik dalam kondisi kering. Setelah battery tersebut diaktif ( diisi elektrolit ), battery dry tipe ini pada dasarnya sama seperti dengan battery tipe basah ( Wet Type ).Elemen - elemen battery ini diisi secara khusus dengan cara memberikan arus DC pada plat yang direndamkan ke dalam larutan elektrolit lemah. Setelah plat - plat itu terisi penuh dengan muatan listrik, kemudian di angkat dari larutan elektrolit kemudian dicuci dengan air dan dikeringkan. Kemudian plat -plat tersebut diassembling dalam case battery.Sehingga bila battery tersebut akan dipakai, cukup diisi elektrolit dan langsung bisa digunakan tanpa charge kembali.


Thursday, May 3, 2018

Faktor Dasar Kelistrikan

Ada tiga faktor dasar kelistrikan yaitu:

  • Tegangan (Voltage)
  • Arus (Current)
  • Tahanan (Resistance)
1. Tegangan (Voltage)

Disebabkan adanya gaya dari medan electrostasticnya, muatan electric mampu menggerakkan muatan lainnya dengan cara menarik atau menolak yang disebut dengan tenaga potensial. Ketika suatu muatan berbeda dari yang lainnya maka akan timbul perbedaan potensial antara muatan tersebut. Nilai dari perbedaan muatan potensial tersebut di dalam medan electrostastic dikenal dengan nama
9 electromotif force (EMF). Satuan dari perbedaan itu adalah volt, untuk menghormati penemunya Alessandro Volta seorang ilmuwan Italy. Karena volt ini digunakan sebagai satuan perbedaan potensial maka sering disebut dengan “Voltage“.

2. Arus (Current)

Dalam pengembangannya untuk menyelidiki hukum dari gaya antara atom yang bermuatan seorang ilmuwan yang bernama Charles Coulomb mengadopsi sebuah satuan pengukuran yang disebut dengan “Coulomb“.

Satuan tersebut ditulis dalam notasi ilmiah yang diekspresikan sebagai satu Coulomb = 6,28 X 10 18 proton atau electron. Secara sederhana kita kenal jika di dalam konduktor tembaga mengalir satu Ampere, berarti ada 6,28 juta–juta electron yang mengalir dalam satu detik.

Intensitas dari arus tersebut dinyatakan dalam Ampere (A). Ada dua cara untuk menggambarkan arus listrik yang mengalir melalui konduktor. Pertama dengan menggunakan teori atom untuk menerangkan komposisi dari cara ilmuwan menentukan arus sebagai pergerakan dari muatan positip di dalam konduktor dari polaritas positip ke polaritas negatip kesimpulan ini tetap digunakan oleh beberapa standarisasi engineer atau teks book, beberapa contoh dipakai untuk mengukur aliran cairan, gas, dan semi konduktor, cara ini disebut dengan “teori konvensional”.

Dalam menemukan teori atom tersebut untuk menerangkan komposisi dari cara dan penentuan arus yang mengalir yang berdasarkan atas aliran electron (muatan negatip) menuju ke proton atau muatan positip (berlawanan arahnya dari teori konvensional) teori ini disebut dengan “teori electron”.

3. Tahanan (Resistance)

George Simon Ohm menemukan bahwa pada tegangan yang tetap jumlah arus yang mengalir melalui material tergantung dari tipe material dan ukurannya. Dengan kata lain semua material terdapat perlawanan terhadap aliran dari electron yang disebut dengan “resistance”. Jika perlawanan itu kecil, material tersebut dinamakan konduktor, jika perlawanannya besar disebut insulator.

Satuan untuk mengukur resistan tersebut diekspresikan dalam Ohm dan dilambangkan dengan huruf Yunani “Omega”. Dapat juga dikatakan bahwa satu Ohm adalah gaya yang menahan tegangan
arus satu Volt yang menghasilkan satu Ampere.

Tahanan pada konduktor dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu:
1. Bahan atau structure atom ditentukan oleh berapa banyak electron bebas yang terkandung di dalamnya. Makin banyak jumlah electron bebasnya makin kecil nilai tahanannya.
2. Panjang konduktornya yaitu makin panjang konduktor tersebut makin besar tahanannya.
3. Penampang atau ukuran AWG-nya makin besar penampangnya makin kecil nilai tahanannya.
4. Temperature, pada beberapa material konduktor makin tinggi nilai temperaturenya makin tinggi juga nilai tahanannya.


Wednesday, May 2, 2018

Teori Elektron

Elektron adalah bagian terkecil dari suatu atom. Sifatnya ringan dan mengorbit pada inti (proton). Ada dua gaya yang bekerja pada setiap atom, pada saat kondisi normal dua gaya ini berada dalam keadaan keseimbangan. Proton dan electron mempunyai gaya terhadap satu dan yang lainnya, lebih dan di atas gaya gravitasi dan atau sentrifugal. 

Struktur Atom

Gaya tersebut ditentukan oleh muatan yang terdapat pada electron dan proton dimana electron bermuatan negatip sementara proton bermuatan positip. Jika terdapat perbedaan
muatan maka akan timbul gaya saling tarik menarik antar atom, sementara jika atom mempunyai muatan yang sama akan saling tolak menolak. Arah dari pergerakan elektrik yang berdasarkan muatannya disebut polaritas. Contoh atom yang sederhana yaitu Hydrogen yang mempunyai satu electron di orbitnya dan satu proton di intinya. Sementara Uranium adalah contoh element yang sangat komplek yaitu mempunyai 92 elektron di orbitnya dan 92 proton di intinya.

Tembaga adalah element yang banyak digunakan dalam sistem kelistrikan, karena tembaga adalah konduktor atau penghantar listrik yang bagus, hal ini bisa terjadi karena struktur dari atom tembaga mempunyai 29 elektron di orbitnya dan mempunyai hanya satu electron pada lingkaran orbit terjauhnya.

Alasan itulah yang membuat tembaga menjadi konduktor yang baik, karena hanya mempuyai satu electron di lingkaran orbit paling luarnya dan juga paling jauh dari intinya, sehingga atom tersebut tidak mampu menahan elekron lebih kuat lagi dan dengan mudah melepas electron tersebut ke atom yang lainnya.

Struktur Atom Tembaga

Kesimpulan:

Atom yang pada orbit terjauhnya mempunyai electron kurang dari 4 disebut KONDUKTOR, sedangkan yang mempunyai electron sama dengan 4 disebut SEMIKONDUKTOR, sedangkan yang mempunyai electron lebih dari 4 disebut ISOLATOR.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik suatu definisi yaitu 

Listrik adalah mengalirnya elektron-elektron dari atom ke atom dalam sebuah konduktor dari Negatif ke Positif.

Tuesday, May 1, 2018

Kopling Mobil

Fungsi dari kopling yaitu menghubung dan memutus putaran / tenaga motor ke transmission.
Kopling kering plat tunggal dengan pegas diafragma.
1. Tuas pembebas
2. Roda gaya
3. Bantalan tekan
4. Poros kopling
5. Poros engkol
6. Bantalan pilot
7. Plat kopling
8. Pegas diafragma
9. Plat penekan
10. Unit penekan

Macam-macam kopling

Kopling kering

a. Kopling plat tunggal dengan pegas diafragma
Gaya penekan pada pedal lebih ringan. Penekan pada plat kopling lebih merata. Hal yang perlu diperhatikan pada kopling jenis ini yaitu bantalan tekan harus selalu dalam kondisi baik.

b. Kopling pat tunggal dengan pegas koil
Gaya penekan pada pedal kopling terlalu besar. Konstruksi rumit dan terlalu mahal. Penekan tidak merata, jika salah satu penekan rusak.

Kopling Basah

Kopling jenis ini biasa digunakan pada sepeda motor. Komponen utama kopling basah:

1. Pegas kopling
2. Plat penekan
3. Plat kopling
4. Plat gesek
5. Poros putput (dudukan plat gesek)
6. Batang pembebas
7. Roda gaya (dudukan plat kopling)
8. Roda gaya dan gigi tingkat

Thursday, April 26, 2018

Jenis Rem Tromol Sepeda Motor

Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode pengriman standard yang digunakan sepeda motor kapasitas kecil. Alasannya adalah karena rem tromol sederhana dan murah. Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti sepatu rem (brake shoe), tromol (drum), pegas kembali (return spring), tuas penggerak (lever), dudukan rem tomol (back plate), dan cam/nok penggerak. Cara pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari pedal rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak.


Pada saat kabel/batang penghubung tidak ditrik, sepatu rem dan tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda. Tetapi pada saat kabel/batang penghubung ditarik maka lengan rem atau tuas rem memutar cam pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan kampas rem bergedekan dengan tromol. Akibatnya putaran tromol dapat ditahan dan dihentikan dan ini juga berarti menahan dan menghentikan putaran roda.

Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem digunakan sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu rem (dengan lining) yang berputar berlawanan dengan putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekangesekan sepatu rem dengan tromol yang akan memberikan hasil energi panas sehingga bisa menghentikan putaran tromol tersebut. Rem jenis tromol disebut “internal expansion lining brake”. Permukaan luar dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat dari aluminium–alloy (paduan aluminium) yang mempunyai daya penyalur panas yang sangat baik. Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran. Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe
tromol pada sepeda motor diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:

1. Tipe Single Leading Shoe

Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua buah sepatu rem. Pada ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan sepatu rem.

2. Tipe Two Leading Shoe

Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman kira-kira satu setengah kali single leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem depan, tetapi baru-baru ini digantikan oleh disk
brake (rem cakram). Rem tipe ini mempunyai dua cam/nok dan ditempatkan di masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing shoe. Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan melalui batang penghubung yang bisa distel. Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan tersendiri pivot) untuk menggerakkan cam.


Demikian penjelasan mengenai jenis rem tromol, semoga bermanfaat.

Wednesday, April 25, 2018

Alat Berat Excavator

Pengetahuan Excavator

Excavator merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material. Tujuannya adalah untuk membantu dalam melakukan pekerjaan yang sulit agar menjadi lebih ringan dan dapat mempercepat waktu pengerjaan, sehingga dapat menghemat waktu. Kegunaan excavator adalah sebagai berikut:
1.     Menggali parit, lubang dan pondasi
2.     Menghancurkan gedung
3.     Meratakan permukaan tanah
4.     Mengangkat dan memindahkan material
5.     Mengeruk sungai
6.     Pertambangan

Bagian utama excavator:
1.     Revolving unit (bagian atas yang dapat berputar)
2.     Traveling unit (bagian bawah yang digunakan untuk berpindah)
3.     Attachment yaitu bagian tambahan yang dapat diganti sesuai penggunaannya

Komponen-komponen excavator antara lain:
1. Bucket
2. Cylinder bucket
3. Arm
4. Cylinder Arm
5. Boom
6. Cylinder boom
7. Cabin
8. Track frame



Tipe-tipe excavator yaitu:

1. Backhoe

Backhoe termasuk golongan dari shovel yang khusus dibuat untuk menggali material dibawah permukaan tanah atau dibawah tempat kedudukan alatnya. Galian dibawah permukaan ini misalnya parit, lubang untuk pondasi bangunan, lubang galian pipa, dsb.

Keuntungan dari backhoe yaitu dapat menggali sambil mengatur dalamnya galian yang lebih baik, karena kekakuan konstruksinya backhoe ini lebih menguntungkan untuk penggalian dengan jarak dekat dan memuatkan hasil galian ke truck.


2. Power Shovel

Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan alat yang disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain dan sekaligus memuatkan ke dalam truck atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk membuat timbunan bahan persediaan (stock pilling). Pada umumnya power shovel ini dipasang diatas crawler mounted, karena diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel dilapangan terutama digunakan untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat.


Demikian penjelasan singkat mengenai alat berat excavator, semoga bermanfaat.

Tuesday, April 24, 2018

Macam-macam Bearing

Kali ini Garasi Mekanik Ototmotif akan membahas mengenai macam-macam beraing. Bearing ialah suatu komponen pada kendaraan yang berfungsi untuk mengurangi gesekan pada machine atau komponen-komponen yang bergerak dan saling menekan antara komponen satu dengan komponen yang lain.

Bearing digunakan untuk menahan /menyangga komponen-komponen yang bergerak. Bearing biasanya untuk menyangga perputaran pada shaft, dimana terjadi sangat banyak gesekan.

Fungsi bearing:

  1. Mengurangi gesekan, panas dan aus
  2. Menahan beban shaft dan machine
  3. Menahan radial load dan thrust load
  4. Menjaga toleransi kekencangan
  5. Mempermudah pergantian dan mengurangi biaya operasional
Bearing dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
  • Solid bearing
  • Anti-friction bearing
Solid Bearing

Pada solid bearing, shaft berputar pada permukaan bearing. Antara shaft dan bearing dipisahkan oleh lapisan tipis oli pelumas. Ketika berputar pada kecepatan operasional shaft ditahan oleh lapisan tipis oli bukan oleh bearing. Yang termasuk solid bearing:
  • Sleeve bearing
Bentuk sederhana dari solid bearing yaitu sleeve bearing atau juga disebut bushing. Sleeve bearing umumnya dipakai pada shaftnya roda yang bergerak dari awal.

  • Split half bearing
Split half bearing biasanya dipakai pada otomotif engine yaitu pada crank shaft dan connecting rod. 

Manfaat dari solid bearing:
1. Biaya pergantiann lebih murah
2. Menahan berat radial load

Anti Friction Bearing

Anti friction bearing digunakan pada benda-benda yang berputar, untuk mengurangi gesekan dan memperkecil gesekan awal pada permukaan bearing yang rata/datar.

Yang termasuk anti friction bearing:

1. Straight Roller
Mempunyai line contact, yang memungkinkan bisa menahan beban radial load yang lebih besar.

2. Tapered Roller
Cara kerjanya sama dengan straight roller. Tapered bearing sering digunakan dibagian ujung shaft yang berputar bersama untuk menahan radial load dan menahan gerak ke arah kiri kana shaft (Thrust load).

3. Needle Bearing
Cara kerjanya sama dengan straight bearing dan tapered roller. Dengan diameter yang lebih kecil, needle bearing bisa digunakan pengaplikasian di tempat yang sempit.

4. Caged Needle Bearing
Caged needle bearing mempunyai kemampuan beban yang lebih tinggi dibandingkan dengan needle bearing, dan aplikasinya terbatas pada celah yang lebih kecil dari 10 inch (245 mm).



Keuntungan anti friction bearing
  • Tidak ada keausan pada shaft
  • Memperkecil tenaga yang terbuang
  • Memungkinkan kecepatan yang lebih tinggi
Demikian penjelasan mengenai macam-macam bearing, semoga bermanfaat.

Sunday, April 22, 2018

Kalender Moto GP 2018

Grand Prix Sepeda Motor (atau GP Motor) merupakan sebuah ajang kejuaraan dunia balap motor yang saat ini terbagi dalam tiga kelas mesin yang berbeda: Moto3Moto2 dan MotoGP. Motor-motor yang digunakan di MotoGP adalah motor yang dibuat khusus untuk balapan dan tidak dijual untuk umum. Hal ini berlawanan dengan beberapa balapan kategori produksi, seperti World Superbike yang melombakan versi modifikasi dari motor-motor yang tersedia untuk umum.
Dalam pengertian istilah yang sering dipakai sehari-hari oleh media maupun masyarakat, Grand Prix Sepeda Motor atau GP Motor sering kali disebut sebagai MotoGP meski sebetulnya istilah ini kurang tepat karena MotoGP merupakan salah satu kelas balapan yang diperlombakan.

Berikut kalender MotoGP 2018

Saturday, April 21, 2018

Sistem Starter Sepeda Motor

Sistem starter listrik saat ini dapat ditemukan hampir disemua jenis sepeda motor. Sistem starter pada sepeda motor berfungsi sebagai pengganti kick starter, agar pengendara tidak perlu lagi mengengkol
kakinya untuk menghidupkan mesin. Namun demikian, pada umumnya sepeda motor dilengkapi juga dengan kick starter. Penggunaan kick starter biasanya dilakukan jika kondisi sistem starter listrik sedang mengalami kerusakan atau masalah. Sebagai contoh jika kondisi baterai lemah atau terdapat kerusakan pada motor starter sehingga sistem starter listrik tidak dapat digunakan untuk menghidupkan mesin, maka pengendara bisa langsung memanfaatkan kick starter. Secara umum sistem starter listrik terdiri dari; baterai, sekring (fuse), kunci kontak (ignition switch), saklar starter (starter switch), saklar magnet starter (relay starter/solenoid switch), dan motor starter.

Bekerjanya suatu motor starter mempunyai banyak persamaan dengan generator DC, tetapi dalam arah yang sebaliknya. Motor starter mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (tenaga putar),
sedangkan generator DC mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dalam kenyataannya, motor DC akan menghasilkan tenaga listrik jika diputar secara mekanik, dan generator DC dapat berputar (berfungsi) seperti motor.

Motor bisa berputar jika diberi aliran arus berdasarkan prinsip berikut ini:

Pada saat arus mengalir melewati konduktor (penghantar) A dan B yang berada diantara kutub magnet, maka penghantar A dan B akan menerima gaya dorong berdasarkan garis gaya magnet yang timbul dengan arah seperti pada gambar di bawah ini. Hubungan antara arah arus, arah garis gaya magnet, dan arah gaya dorong pada penghantar merujuk pada aturan/kaidah tangan kiri Fleming.


Arah arus yang masuk kebalikan dengan arah yang keluar sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga saling berlawanan. Oleh karena itu penghantar akan berputar saat arus tersebut mengalir. Untuk membuat penghantar tetap berputar maka digunakan komutator dan sikat (brush).

Komponen utama motor starter terdiri atas; armature coil (kumparan jangkar), komutator, field coils (kumparan medan), dan sikatsikat (brushes). Berdasarkan kaidah tangan kiri Fleming di atas, prinsip
kerja dari komponen-komponen utama motor starter adalah sebagai berikut.

Armature dan field coil dihubungkan dengan baterai secara seri melalui sikat-sikat dan komutator. Urutan aliran arusnya yaitu dari baterai, relay starter, field coil, sikat positif, komutator, armature, sikat negatif dan selanjutnya ke massa.


Pada saat arus listrik mengalir, pole core bersama-sama field coil akan terbangkit medan magnet. Armature yang juga dialiri arus listrik akan timbul garis gaya magnet sesuai tanda putaran panah. Sesuai dengan kaidah tanan kiri Fleming, armature coil sebelah kiri akan terdorong ke atas dan yang sebelah kanannya akan terdorong ke bawah. Dalam hal ini armature coil berfungsi sebagai kopel atau gaya puntir, sehingga armature akan berputar. Jumlah kumparan di dalam armature coil banyak, sehingga gaya putar yang ditimbulkan armature coil bekerja saling menyusul. Akibatnya putaran armature akan menjadi teratur.

Demikian penjelasan singkat mengenai sistem starter sepeda motor. Semoga bermanfaat..

Friday, April 20, 2018

Aplikasi Hukum Ohm Pada Motor

Hukum Ohm menerangkan hubungan antara tegangan (Voltage), kuat arus (Ampere) dan resistansi (R). Hubungan antara tegangan (V), kuat arus (I) dan resistansi (R) dapat dirumuskan sebagai berikut:

V = I. R atau R =V/I atau I =V/R dimana;

V = Tegangan listrik yang diberikan pada sirkuit/rangkaian dalam
Volt (V)
I = Arus listrik yang mengalir pada sirkuit dalam Ampere (A)
R = Tahanan pada sirkuit, dalam Ohm (Ω)

Untuk menjelaskan hubungan ketiganya tersebut dapat diilustrasikan seperti pada gambar di bawah ini:


Pada saat variable resistor diposisikan pada nilai resistansi rendah, arus akan mengalir maksimal. Namun tegangan akan menurun (mengecil). Pada saat nilai resistansi maksimal, kuat arus yang mengalir sangat kecil namun tegangan meningkat mencapai maksimal. Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa besarnya tegangan berbanding terbalik dengan kuat arus yang mengalir. Atau dengan kata lain, makin besar arus yang mengalir, makin minimum tegangan kerja pada lintasan rangkaian dan makin kecil (makin menjauhi tegangan baterai/sumber listrik). Makin kecil arus yang mengalir, makin maksimal tegangan kerja (makin mendekati tegangan baterai/sumber listrik).

Contoh aplikasi

Hukum Ohm dapat digunakan untuk menentukan suatu tegangan V, arus I atau tahanan R pada sirkuit/rangkaian kelistrikan, seperti pada rangkaian lampu penerangan, sistem pengisian, sistem pengapian dan sebagainya. Tegangan, arus dan tahanan tersebut dapat ditentukan tanpa pengukuran yang aktual, bila diketahui harga dari dua faktor yang lain.

a. Hukum ini dapat digunakan untuk menentukan besar arus yang mengalir pada sirkuit/rangkaian bila tegangan V diberikan pada tahanan R. Rumus Hukum Ohm yang digunakan adalah:

I =V/R

Arus listrik = tegangan / tahanan

b. Hukum ini juga dapat digunakan untuk menghitung tegangan V yang diperlukan agar arus I mengalir melalui tahanan R. Rumus Hukum Ohm yang digunakan adalah:

V = I x R

Tegangan = Arus listrik x tahanan

Wednesday, April 18, 2018

Sistem Pengapian Konvensional

Kali ini Garasi Mekanik Otomotif akan share tentang sistem pengapian konvensional pada mobil bensin. Fungsi pengapian yaitu membangkitkan bungan api pada busi. Berikut komponen-komponen pada sisitem pengapian konvensional:

1. Battery
Sebagai penyedia sumber arus listrik.
2. Kunci kontak
Menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari battery ke sikuit primer
3. Koil
Mentransformasikan tegangan battery menjadi tegangan tinggi (500-25000 Volt)
4. Kondensator
Mencegah loncatan bunga api diantara celah kontak pemutus pada saat kontak mulai membuka.
5.Distributor
Membagi dan menyalurkan arus tegangan tinggi ke setiap busi sesuai dengan urutan pengapian.
6. Busi
Meloncatkan bunga api listrik diantara kedua elektroda busi didalam ruang bakar, sehingga pembakaran dapat dimulai.



Cara Kerja
Saat kunci kontak on, kotak pemutus menutup.


Arus mengalir dari +battery - kunci kontak - kumparan primer koil kontak pemutus - massa
Terjadi pembentukan medan magnet pada inti koil.


Saat kunci kontak on, kotak pemutus membuka


Arus primer terputus dengan cepat, maka:

  • Ada perubahan medan magnet (medan magnet jatuh)
  • Terjadi arus induksi tegangan tinggi pada saat sirkuit sekunder (terjadi loncatan bunga api diantara elektroda busi).
Demikian penjelasan singkat mengenai sistem pengapian konvensional, semoga bermanfaat.

Sunday, April 15, 2018

Turbocharger

Kali ini akan membahas mengenai sistem pemasukan dan pembuangan udara menggunakan turbocharger. Khususnya diesel engine membutuhkan banyak udara untuk proses pembakaran. Kebutuhan akan udara yang itu haruslah terpenuhi, jika tidak terpenuhi, maka proses pembakaran tidak sempurna.


Pada umumnya sistem pemasukan udara meliputi beberapa komponen sebagai berikut

1. Pre cleaner
Fungsi dari pre cleaner ialah menyaring udara dari kotoran-kotoran dengan ukuran partike yang besar yang memberatkan udara. Udara bersih sangatlah penting untuk menjaga performa suatu engine. Jika udara kotor maka akan menyebabkan keausan pada komponen.

2. Air cleaner
Udara meninggalkan pre cleaner dan masuk ke air cleaner. Fungsi dari air cleaner sama halnya dengan pre cleaner, hanya saja air cleaner menyaring udara yang ukuran partikel kecil. Air cleaner ini tempatnya di dalam air cleaner housing.

3. Turbocharger
Dari air cleaner, udara menuju ke turbocharger. Turbocharger berfungsi untuk membantu mempertahankan tenaga engine saat beroperasi di daerah yang tinggi, selain itu turbocharger juga berfungsi untuk menambah horse power. Dengan menggunakan turbocharger maka udara yang masuk ke ruang bakar akan semakin banyak.


Turbocharge memiliki dua bagian, 1) Compressor yaitu sisi udara masuk, 2) Turbin yaitu sisi udara keluar. 

Cara kerja turbocharger:
Gas buang keluar melalui turbin dan membuat turbin berputar. Karena turbin dan compressor berada dalam satu shaft/poros, maka compressor akan berputar karena berputarnya turbin. Makin cepat putaran compressor maka akan semakin banyak pula udara yang masuk ke ruang bakar untuk proses pembakaran. Peningkatan udara ini disebut boost.

4. Intake manifold
Dari turbocharge udara menuju ke after cooler (jika dilengkapi), jika tidak dilengkapi maka udara langsung menuju ke intake manifold. Intake manifold ialah saluran masuk udara yang terpasang di cylinder head.

5. After cooler
Turbocharge memasukkan udara yang cukup banyak sehingga akan meningkatkan pembakaran. Saat tekanan naik, udara akan menjadi panas dan mengembang, sehingga kerapatannya akan berkurang. Artinya udara tidak akan mampu mencukupi kebutuhan pembakaran. Oleh sebab itu, turbocharge dilengkapi dengan after cooler yang berfungsi untuk mendinginkan udara sebelum masuk ke intake manifold. Keuntungan dari after cooler yaitu udara kan menjadi dingin dan udara akan semakin rapat, sehingga akan ada lebih banyak udara yang masuk ke ruang bakar.

6. Exhaust manifold
Setelah engine melakukan pembakara, gas buang sisa pembakaran akan keluar menuju exhaust manifold. 

7. Exhaust stack
Pada beberapa machine, gas buang setelah melewati mufler maka akan masuk ke exhaust stack. Exhaust stack mengarahkan gas buang tersebut menjauhi operator.

8. Mufler
Dari turbocharge, gas buang disalurkan melalui mufler dan exhaust stack. Mufler akan meredam suara dan membuat machine tidak berisik.

Demikian penjelasan mengenai sistem pemasukan dan pembuangan udara, semoga bermanfaat.

Friday, April 13, 2018

Rem kurang greget? Berikut cara mengatasinya

Sebelum masuk ke pokok permasalahan, tidak ada salahnya kalau kita bahas dulu mengenai rem.

Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan jalannya kendaraan. oleh karena itu maka rem harus
1. Dapat menghentikan kendaraan secepat mungkin
2. Dapat melaksanakan pengereman sesuai kehendak sopir

Untuk permasalahan di atas, saya (penulis) mengambil contoh pada sepeda motor.
Yang harus kita lakukan ialah
1. Bongkar roda depan dan belakang
2. Bongkar sistem rem depan dan belakang


Rem belakang



Rem depan

3. Lepas kampas rem, kemudian amplaslah pada permukaan kampas rem, atau bisa juga sikat kawat. 




4. Setelah itu pasang kembali sistem rem beserta roda.
5. Lakukan penyetelan rem belakang, karena rem depan menggunakan hidrolik maka tidak ada penyetelan rem.

Demikian penjalasan singkat mengenai cara mengatasi rem yang kurang greget. Tidak semua motor dapat menerapkan tips diatas, tergantung kondisi rem motor masing-masing. Semoga bermanfaat. 

Komponen Utama Mesin (1)

Mesin adalah sumber putaran dari suatu kendaraan, tanpa mesin kendaraan bermotor tidak akan bisa bekerja. Berikut adalah komonen-komponen mesin, diantaranya:

1. Cylinder block
Cylinder block adalah rangka utama yang menjadi penopang suatu mesin. Cylinder block memiliki banyak desain seperti a) inline, dimana semua cylindernya diletakkan dalam satu baris, b) v engine yang memisahkan cylinder menjadi dua baris dan block engine membentuk huruf V.



2. Cylinder
Cylinder adalah lubang-lubang yang ada pada engine yang berfungsi sebagai rumah piston, pembentuk ruang bakar, pembuang panas dari piston.



3. Piston
Tugas dari piston yaitu memindahkan gaya hasil pembakaran ke connecting rod, menyekat ruang bakar, menyerap panas yang berlebihan dari ruang bakar. Piston dipasang di cylinder liner dan bergerak naik turun selama proses pembakaran.



4. Connecting Rod
Connecting rod terpasang di setiap piston, berfungsi untuk memindahkan gaya dari piston ke crank shaft/poros engkol.


5. Crank shaft
Ujung lain dari connecting rod berfungsi untuk memutar crank shaft yang ada di bawah engine block. Crank shaft memindahkan gerakan berputar ke fly wheel. Crank shaft merubah gaya naik turun piston menjadi gaya putaran untuk melakukan kerja.


Thursday, April 12, 2018

Hand Tools (Alat Bantu Tangan)

Hand tools atau alat bantu tangan ialah peralatan bengkel yang bisa digunakan menggunakan tangan atau energi lain seperti listrik, bahan bakar dll. Berikut beberapa jenis hand tools.

1. Kunci Pas
Kunci yang berfungi untuk memasang dan melepas mur dan baut yang sudah dikendorkan terlebih dahulu. Kunci ini tidak dianjurkan untuk baut dan mur yang kencang.

2. Kunci Ring
Kunci ring berfungsi untuk melepas dan memasang baut dan mur dengan pengencangan yang lebih besar. Kunci ini memiliki dua buah kunci di ujungnya dengan ukuran yang berbeda.



3. Kunci Kombinasi
Kunci ini gabungan dari kunci pas dan kunci ring, dan fungsi kunci ini sama dengan kunci pas dan ring.



4. Kunci Allen
Kunci allen (kunci L) berfungsi untuk melepas baut yang kepala bautnya berbentuk lubang segi 6

5. Obeng
Berfungsi untuk melepas dan memasang baut atau sekrup yang ukurannya kecil. Obeng terdiri dari dua jenis, yaitu obeng min dan obeng plus.




6. Tang
Tang memiliki beberapa jenis, antara lain
  1. Tang kombinsi, berfungsi untuk menjepit benda kecil, bisa juga untuk memotong.


  2. Tang long nose, berfungsi untuk menjepit komponen yang lebih kecil dan posisi yang sulit                  dijangkau oleh tang kombinasi.



  3. Tang potong, berfungsi untuk memotong kawat dan kabel kecil.



  4. Tang snap ring, berfungsi untuk memasang dan melepas snap ring.



7. Palu
Palu ada banyak jenisnya tergantung dari bahan apa yang akan kita pukul.

Demikian beberapa jenis hand tools yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.