Showing posts with label Pengetahuan Dasar. Show all posts
Showing posts with label Pengetahuan Dasar. Show all posts

Friday, January 11, 2019

Scanner Mobil Injeksi OBDMATE OM500

Hai sahabat otomotif, kali ini saya akan share tentang suatu alat scanner mobil jepang, yaitu OBDMATE OM500. Alat ini sangat berfungsi bagi temen-temen sahabat otomotif baik itu kalangan pelajar, dosen, mekanik, ataupun buat penghobi yang berkecimpung dengan dunia otomotif. Alat scanner ini berfungsi untuk mendeteksi kerusakan / kode kerusakan pada mobil injeksi, khususnya mobil-mobil jepang, seperti toyota, honda, nissan, suzuki, mazda, subaru.




Selain untuk mendeteksi kode kerusakan, alat ini juga bisa untuk menghapus kode kerusakan.

Spesifikasi
1. Display: backlit, 128 x 64 pixel
2. Temperatur pengoperasin: 0-60 C
3. External power: 8-18 V 
4. Dimensi: panjang 125 mm, lebar 70 mm, ketebalan 22 mm
5. Berat: 0,23 kg

Cara menggunakan

Membaca kode kerusakan
1. Matikan kunci kontak ke posisi OFF
2. Carilah letak conektor 16-pin DLC
3. Pasanglah kabel konektor scanner ke DLC mobil
4. Nyalakan kunci kontak posisi ON
5. Tekan ENTER pada Main Menu
6. Tekan ENTER pada Diagnostic Codes

7. Pilih jenis mobil, dan tekan ENTER
8. Setelah memilih jenis mobil, pilih Read Codes kemudian tekan ENTER
9. Tunggu hingga proses pembacaan selesai, maka akan muncul kode kerusakan seperti dibawah ini

Cara menghapus kode kerusakan
Lakukan langkah-langkah nomor 1-7. Setelah itu pilih Erase Codes dan tekan ENTER, maka kode kerusakan akan terhapus.

Kesimpulannya adalah alat ini sangat bagus untuk kita pakai, terutama yang baru membuka bengkel mobil yang mungkin masih minim modal, karena alat ini seharga 850000 rupiah. 
Demikian artikel yang dapat saya share, semoga bermanfaat buat kita semua.

Salam Pas Ring

Wednesday, May 23, 2018

Avometer / Multi tester

Pada semua barang yang ditentukan mempuhyai ukuran besar kecil, panjang-pendek, kuat lemah dan sebagainya. Untuk menetukan satu barang dapat dikatakan besar, lebih besar ataupun lebih besar lagi tentu masih kurang akurat dan penilaiannya setiap orang akan berbeda. Dalam hal ini untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diperlukan suatu standar yang sama untuk menentukan ukuran dari barang yaitu: Dengan menggunakan alat ukur. Jadi dapat disimpulkan bahwa alat ukur adalah merupakan alat pembanding yang standar. Pada umumnya satu alat ukur hanya digunakan untuk mengukur satu-satuan ukur saja, tetapi ada juga satu alat ukur digunakan untuk mengukur beberapa satuan ( Contoh: Ampere, volt meter dan Ohm meter yang sering disebut multi tester ( Avometer).

Avometer adalah alat ukur yang multi guna untuk mengukur ( Ampere, Volt, Ohm ) dan sebagian orang menyebut Multi Tester.


Mengukur hambatan / tahanan (Ohm meter)

  • Pastikan bahwa hambatan yang akan diukur tidak dialiri arus dan tidak mempunyai hubungan dengan hambatan yang lain.
  • Posisikan selector (rotary switch) pad skala ohm
  • Set pointer pada posisi 0 (nol) dengan menyetel zero ohm adjuster (kedua test pin dihubungkan)
  • Pasang ohm meter parallel dengan hambatan yang akan diukur
  • Pembacaan besarnya hambatan yang diukur adalah sesuai dengan skala pada selector dan pointernya

Mengukur tegangan (volt meter)
  • Mengetahui kira-kira besarnya tegangan yang akan diukur
  • Mengetahui sumber tegangannya DC atau AC. Bila sumbernya adalah DC maka harus diketahui kutub (+) atau kutub (-)
  • Posisikan selektor (rotary switch) pada skala volt (DC volt atau AC volt)
  • Posisikan skala selektor diatas atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur 
  • Set pointer pada posisi 0 (nol) dengan menyetel zero point adjusting screw
  • Pasang volt meter parallel dengan sirkuit yang akan diukur
  • Pembacaan besarnya tegangan yang akan diukur adalah sesuai dengan skala pada selektor (rotary switch)
Mengukur arus (Ampere meter)
  • Mengetahui kira-kira besarnya arus yang akan diukur
  • Mengetahui sumber tegangannya DC atau AC. Bila sumbernya adalah DC maka harus diketahui sumbernya (+) atau (-). Pada umumnya avometer hanya untuk mengukur arus DC yang kecil (0-500 mA)
  • Posisikan selektor (rotary switch) pada skala ampere
  • Set pointer pada posisi 0 (nol) dengan menyetel zero point adjusting screw
  • Pasang ampere meter serie dengan sirkuit yang akan diukur
  • Pembacaan besarnya arus yang akan diukur adalah ssesuai dengan skala pada selektor (rotary switch)
Penggunaan / perawatan
  • Pilihlah jarak pengukuran yang tepat. Contoh untuk mengukur tegangan battery kering 1.5 volt, gunakan skala ukur DC 2.5 volt.
  • Mengukur nilai yang tidak diketahui, mulailah dengan jarak ukur yang tertinggi. Sesudahnya rotary switch bisa diatur untuk mendapatkan ketepatan bacaan.
  • Hindari avometer dari goncangan / getaran dan jangan disimpan di temperatur tinggi atau kelembaban tinggi.
  • Hindarilah avometer terbakar karena salah aplikasi
  • Jika penyetelan 0 ohm tidak didapat, gantilah batterainya (2x1.5 volt)
  • Fuse akan putus bila AC 100 volt atau lebih secara tidak sengaja disalurakan ke tester dengan skala slektor switch pada posisi pengukuran arus. Gantilah dengan fuse cadangan.

Saturday, May 5, 2018

Battery / Aki

Fungsi battery adalah sebagai alat perubah energi kimia menjadi energi listrik untuk menyediakan listrik bagi sistem kelistrikan pada unit. Berdasarkan konstruksi battery dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Konstruksi Compound

Battery ini sel - selnya berdiri sendiri - sendiri dan antara sel yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan lead bar ( connector ) di luar case, seperti pada gambar berikut ini :

2. Konstruksi Solid

Battery ini antara sel yang satu dengan yang alin dihubungkan dengan lead bar di dalam case. Terminal yang kelihatan hanya dua buah hasil hubungan seri dari sel - selnya seperti gambar berikut ini.



Berdasarkan tipenya, battery ada dua macam:

a. Tipe basah (wet type)

Battery tipe basah ( Wet Type ) terdiri dari elemen - elemen yang telah diisi penuh dengan muatan listrik ( full charged ) dan dalam penyimpanannya telah diisi dengan elektrolit. Battery ini tidak bisa dipertahankan tetap dalam kondisi full charge. Sehingga harus diisi ( charge ) secara periodik.
Selama battery tidak digunakan dalam penyimpanan, akan terjadi reaksi kimia secara lambat yang menyebabkan berkurangnya kapasitas battery, reaksi ini disebut “ Self Discharge “.

b. Tipe kering (dry type)

Battery tipe kering ( Dry Type ) terdiri dari plate - plate ( postif & negatif ) yang telah diisi penuh dengan muatan listrik, tapi dalam penyimpanannya tidak diisi dengan elektrolit. Jadi keluar dari pabrik dalam kondisi kering. Setelah battery tersebut diaktif ( diisi elektrolit ), battery dry tipe ini pada dasarnya sama seperti dengan battery tipe basah ( Wet Type ).Elemen - elemen battery ini diisi secara khusus dengan cara memberikan arus DC pada plat yang direndamkan ke dalam larutan elektrolit lemah. Setelah plat - plat itu terisi penuh dengan muatan listrik, kemudian di angkat dari larutan elektrolit kemudian dicuci dengan air dan dikeringkan. Kemudian plat -plat tersebut diassembling dalam case battery.Sehingga bila battery tersebut akan dipakai, cukup diisi elektrolit dan langsung bisa digunakan tanpa charge kembali.


Thursday, May 3, 2018

Faktor Dasar Kelistrikan

Ada tiga faktor dasar kelistrikan yaitu:

  • Tegangan (Voltage)
  • Arus (Current)
  • Tahanan (Resistance)
1. Tegangan (Voltage)

Disebabkan adanya gaya dari medan electrostasticnya, muatan electric mampu menggerakkan muatan lainnya dengan cara menarik atau menolak yang disebut dengan tenaga potensial. Ketika suatu muatan berbeda dari yang lainnya maka akan timbul perbedaan potensial antara muatan tersebut. Nilai dari perbedaan muatan potensial tersebut di dalam medan electrostastic dikenal dengan nama
9 electromotif force (EMF). Satuan dari perbedaan itu adalah volt, untuk menghormati penemunya Alessandro Volta seorang ilmuwan Italy. Karena volt ini digunakan sebagai satuan perbedaan potensial maka sering disebut dengan “Voltage“.

2. Arus (Current)

Dalam pengembangannya untuk menyelidiki hukum dari gaya antara atom yang bermuatan seorang ilmuwan yang bernama Charles Coulomb mengadopsi sebuah satuan pengukuran yang disebut dengan “Coulomb“.

Satuan tersebut ditulis dalam notasi ilmiah yang diekspresikan sebagai satu Coulomb = 6,28 X 10 18 proton atau electron. Secara sederhana kita kenal jika di dalam konduktor tembaga mengalir satu Ampere, berarti ada 6,28 juta–juta electron yang mengalir dalam satu detik.

Intensitas dari arus tersebut dinyatakan dalam Ampere (A). Ada dua cara untuk menggambarkan arus listrik yang mengalir melalui konduktor. Pertama dengan menggunakan teori atom untuk menerangkan komposisi dari cara ilmuwan menentukan arus sebagai pergerakan dari muatan positip di dalam konduktor dari polaritas positip ke polaritas negatip kesimpulan ini tetap digunakan oleh beberapa standarisasi engineer atau teks book, beberapa contoh dipakai untuk mengukur aliran cairan, gas, dan semi konduktor, cara ini disebut dengan “teori konvensional”.

Dalam menemukan teori atom tersebut untuk menerangkan komposisi dari cara dan penentuan arus yang mengalir yang berdasarkan atas aliran electron (muatan negatip) menuju ke proton atau muatan positip (berlawanan arahnya dari teori konvensional) teori ini disebut dengan “teori electron”.

3. Tahanan (Resistance)

George Simon Ohm menemukan bahwa pada tegangan yang tetap jumlah arus yang mengalir melalui material tergantung dari tipe material dan ukurannya. Dengan kata lain semua material terdapat perlawanan terhadap aliran dari electron yang disebut dengan “resistance”. Jika perlawanan itu kecil, material tersebut dinamakan konduktor, jika perlawanannya besar disebut insulator.

Satuan untuk mengukur resistan tersebut diekspresikan dalam Ohm dan dilambangkan dengan huruf Yunani “Omega”. Dapat juga dikatakan bahwa satu Ohm adalah gaya yang menahan tegangan
arus satu Volt yang menghasilkan satu Ampere.

Tahanan pada konduktor dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu:
1. Bahan atau structure atom ditentukan oleh berapa banyak electron bebas yang terkandung di dalamnya. Makin banyak jumlah electron bebasnya makin kecil nilai tahanannya.
2. Panjang konduktornya yaitu makin panjang konduktor tersebut makin besar tahanannya.
3. Penampang atau ukuran AWG-nya makin besar penampangnya makin kecil nilai tahanannya.
4. Temperature, pada beberapa material konduktor makin tinggi nilai temperaturenya makin tinggi juga nilai tahanannya.


Wednesday, May 2, 2018

Teori Elektron

Elektron adalah bagian terkecil dari suatu atom. Sifatnya ringan dan mengorbit pada inti (proton). Ada dua gaya yang bekerja pada setiap atom, pada saat kondisi normal dua gaya ini berada dalam keadaan keseimbangan. Proton dan electron mempunyai gaya terhadap satu dan yang lainnya, lebih dan di atas gaya gravitasi dan atau sentrifugal. 

Struktur Atom

Gaya tersebut ditentukan oleh muatan yang terdapat pada electron dan proton dimana electron bermuatan negatip sementara proton bermuatan positip. Jika terdapat perbedaan
muatan maka akan timbul gaya saling tarik menarik antar atom, sementara jika atom mempunyai muatan yang sama akan saling tolak menolak. Arah dari pergerakan elektrik yang berdasarkan muatannya disebut polaritas. Contoh atom yang sederhana yaitu Hydrogen yang mempunyai satu electron di orbitnya dan satu proton di intinya. Sementara Uranium adalah contoh element yang sangat komplek yaitu mempunyai 92 elektron di orbitnya dan 92 proton di intinya.

Tembaga adalah element yang banyak digunakan dalam sistem kelistrikan, karena tembaga adalah konduktor atau penghantar listrik yang bagus, hal ini bisa terjadi karena struktur dari atom tembaga mempunyai 29 elektron di orbitnya dan mempunyai hanya satu electron pada lingkaran orbit terjauhnya.

Alasan itulah yang membuat tembaga menjadi konduktor yang baik, karena hanya mempuyai satu electron di lingkaran orbit paling luarnya dan juga paling jauh dari intinya, sehingga atom tersebut tidak mampu menahan elekron lebih kuat lagi dan dengan mudah melepas electron tersebut ke atom yang lainnya.

Struktur Atom Tembaga

Kesimpulan:

Atom yang pada orbit terjauhnya mempunyai electron kurang dari 4 disebut KONDUKTOR, sedangkan yang mempunyai electron sama dengan 4 disebut SEMIKONDUKTOR, sedangkan yang mempunyai electron lebih dari 4 disebut ISOLATOR.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik suatu definisi yaitu 

Listrik adalah mengalirnya elektron-elektron dari atom ke atom dalam sebuah konduktor dari Negatif ke Positif.

Tuesday, May 1, 2018

Kopling Mobil

Fungsi dari kopling yaitu menghubung dan memutus putaran / tenaga motor ke transmission.
Kopling kering plat tunggal dengan pegas diafragma.
1. Tuas pembebas
2. Roda gaya
3. Bantalan tekan
4. Poros kopling
5. Poros engkol
6. Bantalan pilot
7. Plat kopling
8. Pegas diafragma
9. Plat penekan
10. Unit penekan

Macam-macam kopling

Kopling kering

a. Kopling plat tunggal dengan pegas diafragma
Gaya penekan pada pedal lebih ringan. Penekan pada plat kopling lebih merata. Hal yang perlu diperhatikan pada kopling jenis ini yaitu bantalan tekan harus selalu dalam kondisi baik.

b. Kopling pat tunggal dengan pegas koil
Gaya penekan pada pedal kopling terlalu besar. Konstruksi rumit dan terlalu mahal. Penekan tidak merata, jika salah satu penekan rusak.

Kopling Basah

Kopling jenis ini biasa digunakan pada sepeda motor. Komponen utama kopling basah:

1. Pegas kopling
2. Plat penekan
3. Plat kopling
4. Plat gesek
5. Poros putput (dudukan plat gesek)
6. Batang pembebas
7. Roda gaya (dudukan plat kopling)
8. Roda gaya dan gigi tingkat

Thursday, April 26, 2018

Jenis Rem Tromol Sepeda Motor

Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode pengriman standard yang digunakan sepeda motor kapasitas kecil. Alasannya adalah karena rem tromol sederhana dan murah. Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti sepatu rem (brake shoe), tromol (drum), pegas kembali (return spring), tuas penggerak (lever), dudukan rem tomol (back plate), dan cam/nok penggerak. Cara pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari pedal rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak.


Pada saat kabel/batang penghubung tidak ditrik, sepatu rem dan tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda. Tetapi pada saat kabel/batang penghubung ditarik maka lengan rem atau tuas rem memutar cam pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan kampas rem bergedekan dengan tromol. Akibatnya putaran tromol dapat ditahan dan dihentikan dan ini juga berarti menahan dan menghentikan putaran roda.

Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem digunakan sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu rem (dengan lining) yang berputar berlawanan dengan putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekangesekan sepatu rem dengan tromol yang akan memberikan hasil energi panas sehingga bisa menghentikan putaran tromol tersebut. Rem jenis tromol disebut “internal expansion lining brake”. Permukaan luar dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat dari aluminium–alloy (paduan aluminium) yang mempunyai daya penyalur panas yang sangat baik. Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran. Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe
tromol pada sepeda motor diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:

1. Tipe Single Leading Shoe

Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua buah sepatu rem. Pada ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan sepatu rem.

2. Tipe Two Leading Shoe

Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman kira-kira satu setengah kali single leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem depan, tetapi baru-baru ini digantikan oleh disk
brake (rem cakram). Rem tipe ini mempunyai dua cam/nok dan ditempatkan di masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing shoe. Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan melalui batang penghubung yang bisa distel. Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan tersendiri pivot) untuk menggerakkan cam.


Demikian penjelasan mengenai jenis rem tromol, semoga bermanfaat.

Tuesday, April 24, 2018

Macam-macam Bearing

Kali ini Garasi Mekanik Ototmotif akan membahas mengenai macam-macam beraing. Bearing ialah suatu komponen pada kendaraan yang berfungsi untuk mengurangi gesekan pada machine atau komponen-komponen yang bergerak dan saling menekan antara komponen satu dengan komponen yang lain.

Bearing digunakan untuk menahan /menyangga komponen-komponen yang bergerak. Bearing biasanya untuk menyangga perputaran pada shaft, dimana terjadi sangat banyak gesekan.

Fungsi bearing:

  1. Mengurangi gesekan, panas dan aus
  2. Menahan beban shaft dan machine
  3. Menahan radial load dan thrust load
  4. Menjaga toleransi kekencangan
  5. Mempermudah pergantian dan mengurangi biaya operasional
Bearing dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
  • Solid bearing
  • Anti-friction bearing
Solid Bearing

Pada solid bearing, shaft berputar pada permukaan bearing. Antara shaft dan bearing dipisahkan oleh lapisan tipis oli pelumas. Ketika berputar pada kecepatan operasional shaft ditahan oleh lapisan tipis oli bukan oleh bearing. Yang termasuk solid bearing:
  • Sleeve bearing
Bentuk sederhana dari solid bearing yaitu sleeve bearing atau juga disebut bushing. Sleeve bearing umumnya dipakai pada shaftnya roda yang bergerak dari awal.

  • Split half bearing
Split half bearing biasanya dipakai pada otomotif engine yaitu pada crank shaft dan connecting rod. 

Manfaat dari solid bearing:
1. Biaya pergantiann lebih murah
2. Menahan berat radial load

Anti Friction Bearing

Anti friction bearing digunakan pada benda-benda yang berputar, untuk mengurangi gesekan dan memperkecil gesekan awal pada permukaan bearing yang rata/datar.

Yang termasuk anti friction bearing:

1. Straight Roller
Mempunyai line contact, yang memungkinkan bisa menahan beban radial load yang lebih besar.

2. Tapered Roller
Cara kerjanya sama dengan straight roller. Tapered bearing sering digunakan dibagian ujung shaft yang berputar bersama untuk menahan radial load dan menahan gerak ke arah kiri kana shaft (Thrust load).

3. Needle Bearing
Cara kerjanya sama dengan straight bearing dan tapered roller. Dengan diameter yang lebih kecil, needle bearing bisa digunakan pengaplikasian di tempat yang sempit.

4. Caged Needle Bearing
Caged needle bearing mempunyai kemampuan beban yang lebih tinggi dibandingkan dengan needle bearing, dan aplikasinya terbatas pada celah yang lebih kecil dari 10 inch (245 mm).



Keuntungan anti friction bearing
  • Tidak ada keausan pada shaft
  • Memperkecil tenaga yang terbuang
  • Memungkinkan kecepatan yang lebih tinggi
Demikian penjelasan mengenai macam-macam bearing, semoga bermanfaat.

Saturday, April 21, 2018

Sistem Starter Sepeda Motor

Sistem starter listrik saat ini dapat ditemukan hampir disemua jenis sepeda motor. Sistem starter pada sepeda motor berfungsi sebagai pengganti kick starter, agar pengendara tidak perlu lagi mengengkol
kakinya untuk menghidupkan mesin. Namun demikian, pada umumnya sepeda motor dilengkapi juga dengan kick starter. Penggunaan kick starter biasanya dilakukan jika kondisi sistem starter listrik sedang mengalami kerusakan atau masalah. Sebagai contoh jika kondisi baterai lemah atau terdapat kerusakan pada motor starter sehingga sistem starter listrik tidak dapat digunakan untuk menghidupkan mesin, maka pengendara bisa langsung memanfaatkan kick starter. Secara umum sistem starter listrik terdiri dari; baterai, sekring (fuse), kunci kontak (ignition switch), saklar starter (starter switch), saklar magnet starter (relay starter/solenoid switch), dan motor starter.

Bekerjanya suatu motor starter mempunyai banyak persamaan dengan generator DC, tetapi dalam arah yang sebaliknya. Motor starter mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (tenaga putar),
sedangkan generator DC mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dalam kenyataannya, motor DC akan menghasilkan tenaga listrik jika diputar secara mekanik, dan generator DC dapat berputar (berfungsi) seperti motor.

Motor bisa berputar jika diberi aliran arus berdasarkan prinsip berikut ini:

Pada saat arus mengalir melewati konduktor (penghantar) A dan B yang berada diantara kutub magnet, maka penghantar A dan B akan menerima gaya dorong berdasarkan garis gaya magnet yang timbul dengan arah seperti pada gambar di bawah ini. Hubungan antara arah arus, arah garis gaya magnet, dan arah gaya dorong pada penghantar merujuk pada aturan/kaidah tangan kiri Fleming.


Arah arus yang masuk kebalikan dengan arah yang keluar sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga saling berlawanan. Oleh karena itu penghantar akan berputar saat arus tersebut mengalir. Untuk membuat penghantar tetap berputar maka digunakan komutator dan sikat (brush).

Komponen utama motor starter terdiri atas; armature coil (kumparan jangkar), komutator, field coils (kumparan medan), dan sikatsikat (brushes). Berdasarkan kaidah tangan kiri Fleming di atas, prinsip
kerja dari komponen-komponen utama motor starter adalah sebagai berikut.

Armature dan field coil dihubungkan dengan baterai secara seri melalui sikat-sikat dan komutator. Urutan aliran arusnya yaitu dari baterai, relay starter, field coil, sikat positif, komutator, armature, sikat negatif dan selanjutnya ke massa.


Pada saat arus listrik mengalir, pole core bersama-sama field coil akan terbangkit medan magnet. Armature yang juga dialiri arus listrik akan timbul garis gaya magnet sesuai tanda putaran panah. Sesuai dengan kaidah tanan kiri Fleming, armature coil sebelah kiri akan terdorong ke atas dan yang sebelah kanannya akan terdorong ke bawah. Dalam hal ini armature coil berfungsi sebagai kopel atau gaya puntir, sehingga armature akan berputar. Jumlah kumparan di dalam armature coil banyak, sehingga gaya putar yang ditimbulkan armature coil bekerja saling menyusul. Akibatnya putaran armature akan menjadi teratur.

Demikian penjelasan singkat mengenai sistem starter sepeda motor. Semoga bermanfaat..

Friday, April 20, 2018

Aplikasi Hukum Ohm Pada Motor

Hukum Ohm menerangkan hubungan antara tegangan (Voltage), kuat arus (Ampere) dan resistansi (R). Hubungan antara tegangan (V), kuat arus (I) dan resistansi (R) dapat dirumuskan sebagai berikut:

V = I. R atau R =V/I atau I =V/R dimana;

V = Tegangan listrik yang diberikan pada sirkuit/rangkaian dalam
Volt (V)
I = Arus listrik yang mengalir pada sirkuit dalam Ampere (A)
R = Tahanan pada sirkuit, dalam Ohm (Ω)

Untuk menjelaskan hubungan ketiganya tersebut dapat diilustrasikan seperti pada gambar di bawah ini:


Pada saat variable resistor diposisikan pada nilai resistansi rendah, arus akan mengalir maksimal. Namun tegangan akan menurun (mengecil). Pada saat nilai resistansi maksimal, kuat arus yang mengalir sangat kecil namun tegangan meningkat mencapai maksimal. Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa besarnya tegangan berbanding terbalik dengan kuat arus yang mengalir. Atau dengan kata lain, makin besar arus yang mengalir, makin minimum tegangan kerja pada lintasan rangkaian dan makin kecil (makin menjauhi tegangan baterai/sumber listrik). Makin kecil arus yang mengalir, makin maksimal tegangan kerja (makin mendekati tegangan baterai/sumber listrik).

Contoh aplikasi

Hukum Ohm dapat digunakan untuk menentukan suatu tegangan V, arus I atau tahanan R pada sirkuit/rangkaian kelistrikan, seperti pada rangkaian lampu penerangan, sistem pengisian, sistem pengapian dan sebagainya. Tegangan, arus dan tahanan tersebut dapat ditentukan tanpa pengukuran yang aktual, bila diketahui harga dari dua faktor yang lain.

a. Hukum ini dapat digunakan untuk menentukan besar arus yang mengalir pada sirkuit/rangkaian bila tegangan V diberikan pada tahanan R. Rumus Hukum Ohm yang digunakan adalah:

I =V/R

Arus listrik = tegangan / tahanan

b. Hukum ini juga dapat digunakan untuk menghitung tegangan V yang diperlukan agar arus I mengalir melalui tahanan R. Rumus Hukum Ohm yang digunakan adalah:

V = I x R

Tegangan = Arus listrik x tahanan

Wednesday, April 18, 2018

Sistem Pengapian Konvensional

Kali ini Garasi Mekanik Otomotif akan share tentang sistem pengapian konvensional pada mobil bensin. Fungsi pengapian yaitu membangkitkan bungan api pada busi. Berikut komponen-komponen pada sisitem pengapian konvensional:

1. Battery
Sebagai penyedia sumber arus listrik.
2. Kunci kontak
Menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari battery ke sikuit primer
3. Koil
Mentransformasikan tegangan battery menjadi tegangan tinggi (500-25000 Volt)
4. Kondensator
Mencegah loncatan bunga api diantara celah kontak pemutus pada saat kontak mulai membuka.
5.Distributor
Membagi dan menyalurkan arus tegangan tinggi ke setiap busi sesuai dengan urutan pengapian.
6. Busi
Meloncatkan bunga api listrik diantara kedua elektroda busi didalam ruang bakar, sehingga pembakaran dapat dimulai.



Cara Kerja
Saat kunci kontak on, kotak pemutus menutup.


Arus mengalir dari +battery - kunci kontak - kumparan primer koil kontak pemutus - massa
Terjadi pembentukan medan magnet pada inti koil.


Saat kunci kontak on, kotak pemutus membuka


Arus primer terputus dengan cepat, maka:

  • Ada perubahan medan magnet (medan magnet jatuh)
  • Terjadi arus induksi tegangan tinggi pada saat sirkuit sekunder (terjadi loncatan bunga api diantara elektroda busi).
Demikian penjelasan singkat mengenai sistem pengapian konvensional, semoga bermanfaat.

Sunday, April 15, 2018

Turbocharger

Kali ini akan membahas mengenai sistem pemasukan dan pembuangan udara menggunakan turbocharger. Khususnya diesel engine membutuhkan banyak udara untuk proses pembakaran. Kebutuhan akan udara yang itu haruslah terpenuhi, jika tidak terpenuhi, maka proses pembakaran tidak sempurna.


Pada umumnya sistem pemasukan udara meliputi beberapa komponen sebagai berikut

1. Pre cleaner
Fungsi dari pre cleaner ialah menyaring udara dari kotoran-kotoran dengan ukuran partike yang besar yang memberatkan udara. Udara bersih sangatlah penting untuk menjaga performa suatu engine. Jika udara kotor maka akan menyebabkan keausan pada komponen.

2. Air cleaner
Udara meninggalkan pre cleaner dan masuk ke air cleaner. Fungsi dari air cleaner sama halnya dengan pre cleaner, hanya saja air cleaner menyaring udara yang ukuran partikel kecil. Air cleaner ini tempatnya di dalam air cleaner housing.

3. Turbocharger
Dari air cleaner, udara menuju ke turbocharger. Turbocharger berfungsi untuk membantu mempertahankan tenaga engine saat beroperasi di daerah yang tinggi, selain itu turbocharger juga berfungsi untuk menambah horse power. Dengan menggunakan turbocharger maka udara yang masuk ke ruang bakar akan semakin banyak.


Turbocharge memiliki dua bagian, 1) Compressor yaitu sisi udara masuk, 2) Turbin yaitu sisi udara keluar. 

Cara kerja turbocharger:
Gas buang keluar melalui turbin dan membuat turbin berputar. Karena turbin dan compressor berada dalam satu shaft/poros, maka compressor akan berputar karena berputarnya turbin. Makin cepat putaran compressor maka akan semakin banyak pula udara yang masuk ke ruang bakar untuk proses pembakaran. Peningkatan udara ini disebut boost.

4. Intake manifold
Dari turbocharge udara menuju ke after cooler (jika dilengkapi), jika tidak dilengkapi maka udara langsung menuju ke intake manifold. Intake manifold ialah saluran masuk udara yang terpasang di cylinder head.

5. After cooler
Turbocharge memasukkan udara yang cukup banyak sehingga akan meningkatkan pembakaran. Saat tekanan naik, udara akan menjadi panas dan mengembang, sehingga kerapatannya akan berkurang. Artinya udara tidak akan mampu mencukupi kebutuhan pembakaran. Oleh sebab itu, turbocharge dilengkapi dengan after cooler yang berfungsi untuk mendinginkan udara sebelum masuk ke intake manifold. Keuntungan dari after cooler yaitu udara kan menjadi dingin dan udara akan semakin rapat, sehingga akan ada lebih banyak udara yang masuk ke ruang bakar.

6. Exhaust manifold
Setelah engine melakukan pembakara, gas buang sisa pembakaran akan keluar menuju exhaust manifold. 

7. Exhaust stack
Pada beberapa machine, gas buang setelah melewati mufler maka akan masuk ke exhaust stack. Exhaust stack mengarahkan gas buang tersebut menjauhi operator.

8. Mufler
Dari turbocharge, gas buang disalurkan melalui mufler dan exhaust stack. Mufler akan meredam suara dan membuat machine tidak berisik.

Demikian penjelasan mengenai sistem pemasukan dan pembuangan udara, semoga bermanfaat.

Friday, April 13, 2018

Komponen Utama Mesin (1)

Mesin adalah sumber putaran dari suatu kendaraan, tanpa mesin kendaraan bermotor tidak akan bisa bekerja. Berikut adalah komonen-komponen mesin, diantaranya:

1. Cylinder block
Cylinder block adalah rangka utama yang menjadi penopang suatu mesin. Cylinder block memiliki banyak desain seperti a) inline, dimana semua cylindernya diletakkan dalam satu baris, b) v engine yang memisahkan cylinder menjadi dua baris dan block engine membentuk huruf V.



2. Cylinder
Cylinder adalah lubang-lubang yang ada pada engine yang berfungsi sebagai rumah piston, pembentuk ruang bakar, pembuang panas dari piston.



3. Piston
Tugas dari piston yaitu memindahkan gaya hasil pembakaran ke connecting rod, menyekat ruang bakar, menyerap panas yang berlebihan dari ruang bakar. Piston dipasang di cylinder liner dan bergerak naik turun selama proses pembakaran.



4. Connecting Rod
Connecting rod terpasang di setiap piston, berfungsi untuk memindahkan gaya dari piston ke crank shaft/poros engkol.


5. Crank shaft
Ujung lain dari connecting rod berfungsi untuk memutar crank shaft yang ada di bawah engine block. Crank shaft memindahkan gerakan berputar ke fly wheel. Crank shaft merubah gaya naik turun piston menjadi gaya putaran untuk melakukan kerja.


Thursday, April 12, 2018

Hand Tools (Alat Bantu Tangan)

Hand tools atau alat bantu tangan ialah peralatan bengkel yang bisa digunakan menggunakan tangan atau energi lain seperti listrik, bahan bakar dll. Berikut beberapa jenis hand tools.

1. Kunci Pas
Kunci yang berfungi untuk memasang dan melepas mur dan baut yang sudah dikendorkan terlebih dahulu. Kunci ini tidak dianjurkan untuk baut dan mur yang kencang.

2. Kunci Ring
Kunci ring berfungsi untuk melepas dan memasang baut dan mur dengan pengencangan yang lebih besar. Kunci ini memiliki dua buah kunci di ujungnya dengan ukuran yang berbeda.



3. Kunci Kombinasi
Kunci ini gabungan dari kunci pas dan kunci ring, dan fungsi kunci ini sama dengan kunci pas dan ring.



4. Kunci Allen
Kunci allen (kunci L) berfungsi untuk melepas baut yang kepala bautnya berbentuk lubang segi 6

5. Obeng
Berfungsi untuk melepas dan memasang baut atau sekrup yang ukurannya kecil. Obeng terdiri dari dua jenis, yaitu obeng min dan obeng plus.




6. Tang
Tang memiliki beberapa jenis, antara lain
  1. Tang kombinsi, berfungsi untuk menjepit benda kecil, bisa juga untuk memotong.


  2. Tang long nose, berfungsi untuk menjepit komponen yang lebih kecil dan posisi yang sulit                  dijangkau oleh tang kombinasi.



  3. Tang potong, berfungsi untuk memotong kawat dan kabel kecil.



  4. Tang snap ring, berfungsi untuk memasang dan melepas snap ring.



7. Palu
Palu ada banyak jenisnya tergantung dari bahan apa yang akan kita pukul.

Demikian beberapa jenis hand tools yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Tuesday, April 10, 2018

Sistem Bahan Bakar Diesel Common Rail

Fuel system adalah suatu sistem di engine yang berfungsi untuk menyediakan bahan bakar yang menuju ke combustion chamber atau ruang bakar untuk proses pembakaran. Pada jenis fuel system HPCR (High Pressure Common Rail) untuk pengaturan jumlah bahan bakar, waktu pengabutan sudah diatur menggunakan electric oleh ECM (Electric Control Modul).

Secara umum, semakin banyak bahan bakar yang diterima engine, makin besar pula torque yang tersedia pada fly wheel. Sistem bahan bakar mengirimkan bahan bakar yang bersih pada waktu dan jumlah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dari engine. Komponen-komponen pada sistem bahan bakar akan menyesuaikan pengiriman bahan bakar dengan kebutuhan tenaga dengan cara merubah berapa banyak dan kapan bahan bakar yang harus disemprotkan.Dibandingkan dengan fuel system yang lain, HPCR mempunyai keunggulan sebagai berikut:
1. Tekanan injeksi yang tinggi.
2. Memenuhi peraturan standard emisi gas buang

Pada dasarnya tujuan diciptakannya fuel system electronic, disamping untuk mengefektifkan konsumsi bahan bakar yang lebih penting lagi yaitu untuk mencapai standard EURO 3 yang ditetapkan oleh standarisasi dunia untuk mengembangkan mesin-mesin yang ramah lingkungan. Urutan aliran bahan bakar yaitu dari fuel tank, kemudian ke pre filter untuk disaring, setelah itu ke feed pump, kemudian di pompa ke fuel filter untuk disaring kembali. Dari fuel filter, bahan bakar mengalir ke supply pump, dan dipompa high pressure menuju ke common rail untuk diteruskan ke injector, setelah itu ke ruang bakar.

1. Common Rail
Common rail menerima fuel dari supply pump, memperbesar pressure fuel dan kemudian diteruskan ke masing-masing injector. Common rail terdiri dari common rail pressure sensor, flow dumper dan pressure limiter.
             Keteranan gambar
             1. Common rail
             2. Common rail pressure sensor
             3. Pressure limiter
             4. Flow dumper

2. Fuel Filter
Fuel filter adalah komponen pada fule filter yang berfungsi untuk menyaring kotoran pada fuel. Fuel filter ini harus selalu dilakukan penggantian berkala, karena jika tidak dilakukan penggantian maka fuel filter akan buntu, sehingga fuel tidak bisa bersirkulasi dan berakibat engine low power bahkan engine akan mati.
                                                    Keterangan gambar
                                                    1.     Head assy
                                                    2.     Air bleed valve
                                                    3.     Priming pump
                                                    4.     Element
                                                    5.     Level ring
                                                    6.     O-ring
                                                    7.     Case
                                                    8.     O-ring
                                                    9.     Drain plug

3. Injector
Injector berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar untuk berlangsungnya proses pembakaran. Kerusakan yang biasa terkadi pada injector yaitu lubang penyemprotan pada injector akan membesar sehingga proses pengabutan bahan bakar kurang maksimal.

4. Fuel tank
Fuel tank berfungsi untuk menyimpan bahan bakar yang akan di suplai ke engine.

5. Pre filter
Fungsinya sama dengan fuel filter, hanya saja ukuran dari kotoran yang disaring berbeda, untuk pre filter kurannya lebih besar.

6. Feed pump
Feed pump adalah komponen dari sistem bahan bakar yang berfungsi untuk mentransfer fuel dari fuel tank ke high pressure pump.

7. Supply pump
Supply pump yang akan menghasilkan pressure fuel, yang nantinya akan diteruskan ke common rail. 


Demikian penjelasan singkat mengenai sistem bahan bakar diesel common rail, semoga bermanfaat.

Saturday, April 7, 2018

Ban / Tyre

Ban merupakan bagian penting bagi kendaraan darat yang digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan. Adapun fungsi dari ban yaitu:

1. Menahan beban pada unit. Semua beban unit dan juga penumpang akan dibebankan pada ban,      sehingga ban harus dalam kondisi baik sesuai spesifikasi dan beban maksimal yang mampu ditopang oeh ban.


2. Meredam guncangan
Selain menahan beban, ban juga berfungsi meredam guncangan, apalagi pada jalan yang bergelombang atau rusak.


3. Meneruskan tenaga dari mesin
Ban merupakan penggerak akhir dalam meneruskan tenaga dari mesin.


4. Meneruskan fungsi kemudi
Pada saat unit berbelok, ban jug berperan dalam hal itu. Ban akan meneruskan putaran kemudi, yang nantinya akan membuat unit berbelok.


Adapun ban ada macamnya sendiri:

1. Tube Type
Dilengkapi dengan ban dalam, yang merupakan teknologi pertama. Keuntungan dari tipe ini yaitu: a) Harga lebih ekonomis. b) Tekanan udara lebih stabil terhadap perubahan temperature.


2. Tubless Type
Yaitu ban yang tidak dilenggkapi ban dalam. Keuntungan dari ban tubless yaitu: a) Mudah dalam pelepasan dan pemasangan ban. b) Keseimbangan sempurna dan lebih aman. c) Kestabilan lebih baik. d) Mengurangi terjadinya kempis. e) Biaya perawatan lebh murah. f) Mengurangi down time.


Struktur Ban

  •  Tread : Bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat merusak ban.
  • Breaker dan belt  : Bagian lapisan benang yang dletakan antara Tread dan Casing. Fungsi untuk melindungi dan meredam benturan yang terjadi pada Tread.
  • Bead Wire : Buntiran kawat  yang  disatukan oleh karet yang keras.
  • Carcass : fungsinya menahan berat, guncangan, tumbukan, dan tekanan angin dan dibuat dari ply cords.

Ban Bias/Crossply
Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari banyak lembar cord yang digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun dengan cara zig-zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban.

Radial
Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban jenis ini hanya menderita sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi.

Ban tanpa Tube
Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Ban tubeless ini diciptakan sekitar tahun 1990. Ban tubeless adalah ban pneumatik yang tidak memerlukan ban dalam seperti ban pneumatik seperti biasanya. 


Kode Ban


Faktor-faktor yang mempengaruhi keausan ban
  1. Poros roda tidak sejajar
  2. Shockk absorber aus atau rusak
  3. Ban terpasang pada velg yang tidak balance
  4. Ban terpasang tidak sama diameternya (saat dipasang, tinggi ban tidak sama)
  5. Tekanan angin tidak sesuai
  6. Permukaan tanah
Perawatan Ban

  1. Periksa tekanan angin
  2. Periksa kedalaman alur ban
  3. Balancing dan spooring
  4. Periksa kondisi tutup pentil
  5. Periksa kondisi pelek
  6. Perhatikan beban muatan
  7. Berhati-hatilah dalam memilih jalan

Demikian penjelasan secara singkat mengenai ban yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.